Ter inspirasi email bu Farida Ilfa, mengapa orang yahudi pinatar dan generasinya Cerdas cerdas, disana peran ibu sangat menentukan mulai dari masih mengandung, setelah lahir, memberi menu makan dan sebagainya
Maka kutuliskan sedikit celotehan orang yang sudah menjelang ujur sebagai rengenging sepining pangandikan, mijil dadi coretan kang ndladrah ojo andadeke ruweting penggalih
SIAPA DULU IBUNYA
Orang akan menjadi pintar itu sangat tergantung dari ibunya
Dengan ibu maka generasi muda ini akan di kemanakan
Dengan ibu anak dilahirkan di asuh dan dibesarkan
Doa ibu selalu ku harapkan
Mengapa Ken Arok memperebutkan Ken Dedes
Ken Arok melihat Ken Dedes bagaikan ladang yang subur
Dalam diri Ken Dedes terpancar cahaya wanita yang elok lahir dan batin
Ken Arok berpikir disanalah keturunannya akan dibesarkan
Ternyata impian Ken Arok menjadi kenyataan
Anak anak yang dilakirkan Ken Dedes menjadi Raja- Raja di Jawa
Yang dilakukan Ken Arok dijadikan panutan bagi yang memperhatikan
Bila mencari calon Istri ( bukan pacar lho) perhatikan Bibit,Bobot,Bebet
Yang maksudnya sekilas begini
Bibit antinya dari sisilah keturunannya, gennya diumpamakan padi, padi Gogo atau Padi Cianjur
Bobot kira kira yang tampak lahirnya,cantik, besar, mungil,manis itu semua selera
Bebet kira kiro ya perilaku dan budi pekertinya
Behubung Ibu itu akan mementukan masa depan generasi muda
Situlah peran utama para ibu dan calon ibu diharapkan
Kepadamu generasi muda ini mempertaruhkan
Kepada ibu anak anak ini mencari kehangatan
Kepadamu anak anak akan mengadu dan berkeluh kesah
Seperti kata pepatah
Bila peran ibu sudah tidak lagi dapat diharapkan
Maka anak-anaknya bagaikan anak ayam kehilangan induknya
Piyak piyek kebingungan mencari perlindungan
Dikasih makan sate padangpun tak dihiraukan
Kata para ulama
Surga itu ditelapak kaki ibu
Didunia ini kepada siapa kita harus berbakti
Kata Nabi, Ibumu, ibumu, Ibumu !
Baru kemudian Ayahmu !
Peringatan :
Sebagai seorang ibu maupan bapak
Jagalah dalam ber ucap
Ingat Ucapanmu adalah doamu
Memang anak anak kadang menjengkelkan
Itulah ujian bagimu
Salah salah kau berucap yang tak sepantasnya terhadap anak anakmu
Kadang lidah lebih tajam dari sebilah pedang
Selamat berjuang bagi para Ibu dan calaon Ibu
Bapaknya juga donk
By: Roch
Jakarta , Kamis 30 Juli 2009
Rabu, 29 Juli 2009
SIAPA DULU IBUNYA
23.30
Alumni Pendidikan Pengatur Muda 1976-1978
0 komentar:
Posting Komentar