Senin, 13 Juli 2009

Kita adalah apa yang kita pikirkan, Sugiyono


Dicuplik dari Milist tetangga:
Tugas kita sebagai manusia adalah memelihara pikiran-pikiran yang kita inginkan, memperjelas apa yang kita inginkan di dalam benak, dari situ kita mulai membangunkan salah satu hukum terbesar di Semesta, dan itulah hukum tarik-menarik. Anda tidak hanya menjadi apa yang paling Anda pikirkan, tetapi Anda juga meraih apa yang paling Anda pikirkan. (John Assaraf)


Dan prinsip itu dapat diringkas dalam tiga kata sederhana.
“Pikiran menjadi sesuatu!” (Mike Dooley)

Seorang pemuda Indian bertanya kepada kakeknya mengapa dia mudah sekali tersinggung, gampang marah, tdk tenang dan selalu punya prasangka buruk terhadap orang lain. Dia ingin tahu cara mengubah perangainya…
Sang kakek berkata, bahwa dalam diri manusia ada dua ekor serigala. Serigala yang satu selalu berpikiran negatif, mudah marah dan selalu punya prasangka buruk. Sedang serigala yang lain selalu berpikiran positif, baik hati, dan suka hidup damai. Setiap hari kedua serigala ini selalu berkelahi.
>
Lalu siapakah yang menang? tanya si pemuda. Yang menang adalah yg setiap hari kau beri makan, kata sang kakek.

Sahabat …
Earl Natinghle pernah menuliskan “KITA ADALAH APA YANG KITA PIKIRKAN”. Kita akan menjadi seperti apa yang kita pikirkan mengenai diri kita.
Mengapa pikiran itu begitu dahsyat pengaruhnya. Ternyata pikiran-pikiran yang kita masukkan dalam diri kita akan mempengaruhi perilaku kita sehari-hari, prilaku akan membentuk watak, watak akan membentuk kebiasaan kita dan kebiasaanlah yang akan menentukan nasib kita.

Jika Kita sering membaca buku-buku tentang motivasi, inti dari semua buku-buku tersebut adalah pada bagaimana kita mengelola pemikiran kita. Begitu banyak istilah yang kita dengar dari motivator-motivator handal, mulai dari Kekuatan Pikiran, Kekuatan Kata-Kata, Psycho Cybernetic, The Secret, dsb. Jika Anda telah membaca semua buku-buku tersebut, intinya hanya ada satu kata yaitu PIKIRAN.
Memang benar bahwa nasib manusia itu ditentukan oleh Allah SWT. Tetapi manusia juga diberi kebebasan untuk menentukan nasibnya.
Bukankah Allah SWT telah menyatakan bahwa
“… Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri … (QS. 13:11)
Firman Allah ini sudah sangat jelas, bahwa manusia merupakan faktor utama yang sangat berperan penting dalam merubah nasibnya.

Untuk itu mulai hari ini mari kita awali kehidupan kita ini dengan memasukkan pikiran-pikiran positif dalam diri kita juga pikiran-pikiran besar.
Setiap pagi sebelum memulai hari katakan pada diri kita:

“SAYA BISA,....
SAYA PASTI BISA....
SAYA PASTI BISA MELAKUKANNYA.
TIDAK ADA HAMBATAN APAPUN YANG DAPAT MENGHENTIKAN SAYA.”

Psychology Self Help
semoga dapat bermanfaat.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design