Jumat, 10 Juli 2009

Kota Kabul yang Mencekam (3)


Yesterday at 11:52pm
Uploaded via Facebook Mobile
Pagi ini adalah hari keempat kami dikota Kabul, rencana jam dua siang akan kembali ke Dubai. Dari balkon hotel kupandangi kota Kabul, terlihat udara putih seperti seperti awan menyelimuti kota, dapat informasi ternyata awan debu. Udara kering panas debu, di jalan-jalan orang menutup hidung dan mulutnya dengan sorban, yang terlihat hanya mata bulat dengan pandangan kosong, butuh belas kasihan. Ya Allah kasihanilah mereka, berikan keamanan di bumi ini jauhkan dari perang. Mereka butuh makan, minum, pakaian, rumah yang sehat, pendidikan, perekonomian sehingga mereka bisa bangun bangsanya agar bisa hidup layak.

Sehabis sarapan kami duduk di loby hotel, melihat aktifitas resepsionis, OB.. hihihi saya tertawa lihat ada Jeremy Thomas sedang ngepel lantai. Ternyata orang afgan cakep-cakep bo. Apalagi ceweknya, hmmm mereka keturunan dari bermacam bangsa, karena afgan ada di tengah2 antara Iran, Uni Soviet, China, Pakistan, India, dan mungkin masih banyak lagi. Pasti banyak keturunan dari berbagai bangsa itu.

Jam 9 siang kami meninggalkan hotel, setelah pamit sama Bapak di KBRI dilanjutkan beli cindera mata, ada barang antik sisa-sisa perang, perhiasan batu permata, dan karpet. Setelah belanja, mampir ke restoran Ice Cream susu Domba, HHHmm enak segar, warna putih seperti salju, cocok untuk cuaca panas seperti itu.

Jam setengah dua belas kami berangkat ke Bandara, chek in pemeriksaan semua selesai, jam dua terbang kembali ke Dubai... Selamat tinggal Kabul, engkau telah memberiku pelajaran yang berharga, aku jadi lebih cinta Indonesia, hijau semua, subur dan mengalir sungai-sungai.. Seperti surga kata orang Afgan... Sesampai di Dubai mau pemeriksaan pasport tiba-tiba ada petugas yg berteriak teriak 'Eye check... 2x.. Kami bingung ada apa ini.. ternyata ada identifikasi pribadi sebagai ganti cap jempol... Retina mata yang difoto..

Sore itu kami kembali ke Hotel Sheraton, waktu check in ternyata recepsionisnya anak Indonesia.... Kesempatan ini.. Tanya-tanya tempat di Dubai, akhirnya menjelang malam jalan-jalan menelusuri kota dan naik perahu dilaut yg membelah kota.... Senang, bahagia... Ada perbedaan kehidupan yang jauh antara Dubai dan Kabul... Aku berdo'a Ya Allah berilah keadilan kehidupan orang2 didunia ini... Setelah bermalam, paginya kembali jalan-jalan keliling kota, beli souvenir, sore hari jam 5 kami berangkat ke Bandara kembali ke Indonesia.

Setelah dipikir pikir, faktor keamanan membuat gugurnya keputusan investasi disana.
Pelajaran yang paling berharga adalah semakin cinta tanah air Indonesia, sehingga tumbuh semangat membangun bangsaku... Masih banyak bangsaku sendiri masih terisolasi Telekomunikasi dan Informasi... Kenapa kita tidak membangun disini...
Terdengar sayup2 lagu rayuan pulau kelapa,....
Tanah airku Indonesia..
Negeri Elok amat kucinta..
Tanah tumpah darahku ya mulya..
Yang kupuja sepanjang masa...
Tanah airku aman dan makmur..
Pulau kelapa yang amat subur..
Pulau melati pujaan bangsa...
Sejak dulu.. Kalaa....
Inilah Indonesiaku yang Indah bagai sorga.. Kedepan jadilah bangsa yang kuat maju, adil dan makmur dan kaya raya...
Sekian....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design