Kamis, 09 Juli 2009

Kota Kabul yang Mencekam (2)


Jam 8 pagi kami sudah dijemput oleh Kasyim ke Kantor Kedutaan Indonesia di Kabul... Sekitar setengah jam sudah sampai di kantor dan saya lihat suasana yang nyaman indah di halaman depan samping dan belakang yang cukup luas... Kulihat rumput hijau, tanaman, bunga-bunga yang terawat rapi, ada lapangan tenis ... Hmmm saya heran ternyata ada suasana Indonesia disana... Saya tanya sama Kasyim, ternyata Bapak (Duta Besar) memang suka suasana di Kantor seperti di Indonesia, beliau membawa tanaman dari luar Afganistan ditanam dan dipelihara dengan baik di halaman kantor. Setelah masuk ke dalam ruang tamu,. saya lihat perabot meja kursi almari semua kayu jati ukir dari Jepara. Ada beberapa almari kaca yang berisi boneka-boneka berpakaian adat suku-suku yang ada di Indonesia, ada lukisan, ada wayang kulit yang besar menempel di dinding-dinding ruangan... Hmmm Indonesia banget suasananya... Tidak lama kemudian kami bertemu dengan Bapak, setelah berbincang-bincang selama setengah jam, akhirnya kami diajak pergi untuk menemui Menteri Telekomunikasi .. Dengan mengendarai mobil keduataan selama setengah jam kami sampai dikantor Kementrian Telekomunikasi Afganistan... Dengan melewati tangga dua lantai, kami diterima oleh Menteri lalu berkenalan berbincang masalah tender GSM, ternyata menterinya adalah orang Afgan yg bekerja di Ericsson Swedia, jadi tahu persis masalah Teknology dan Jaringan GSM sehingga diskusi jadi semakin seru... Setelah selesai dengan menteri, kami naik lagi melalui tangga ke lantai 10 menemui panitya lelang dan konsultan, setelah diskusi dan mendapat dokumen tender kami kembali ke kantor KBRI.. Waktunya makan siang bersama Bapak dengan hidangan sayur asem tempe goreng dan empal pakai sambel terasi.... Hmmmmm nikmat sekali.. Ternyata Bapak punya juru masak handal dari Indonesia, dan bahan-bahan tiga hari sekali dikirim dari Jakarta... Sebagai penutup makan siang ada mangga dari Pakistan yang unik cara makannya... tidak dikupas, tapi dipotong jadi dua ditengah-tengah lalu diputar ditarik bagian atas maka lepas dari bijinya... Dengan sendok makan bagian yg terlepas tadi daging mangga dikorek... Hmmm nikmat lagi.... Hihihi, seru baru kali itu makan mangga yg unik. Selesai makan siang kami berbincang lama dengan Bapak Duta Besar lalu nonton VCD film perjuangan rakyat Afganistan melawan penjajah Uni Soviet... Kemudian main Tenis lapangan, tenis meja, setelah sholat Magrib kami diantar kembali ke hotel.. Di hotel kami pelajari dokumen tender dan membuat Business Plan sampai larut malam jam 1 ... Keesokan harinya hari ketiga di Kabul kami diajak survey keliling kota, melihat reruntuhan gedung-gedung bekas perang... Melewati pangkalan mikiter Amerika dan NATO, banyak tank-tank dan tentara disana, waktu masuk wilayah itu sempat di stop sama tentara USA, waktu itu Bapak sendiri yang setir pakai Nisan Patrol, diminta KTP tapi Bapak tidak mau dan sempat terjadi perang mulut Bapak membentak bilang ' Saya Duta Besar !..' tapi mereka tidak percaya, tidak lama kemudian datang Kasyim dengan mobil kedutaan, melihat ada keributan dia segera turun dan mendekat dan berbincang dengan tentara USA, saya lihat tentaranya manggut-manggut lalu bilang 'sorry... ' ke Bapak, dan dengan senyum nyuruh kita pergi... Saat melewati kawasan pangkalan militer saya sempat melihat truk, tank, pesawat helikopter, cukup banyak, dan tank-tank dengan tulisan NATO, UNO beserta pasukannya bergerak keluar pintu gerbang.... Kawat berduri, karung pasir bertumpuk tumpuk senapan mesin.... Semua ada ...persis seperti nonton film perang hi... serem,,, kasihan masyarakat disana, negaranya masih belum aman... Setelah putar-putar sampai pinggir kota melihat puing-puing gedung sisa perang, kami naik ke atas bukit mendekati menara BTS dan menara Televisi... Jalanan batu dan pasir, udara panas dan debu, terlihat disebelah kanan rumah-rumah seperti batu ditumpuk-tumpuk ada lubang seperti goa didalamnya ada karpet tebal... Itu rumah orang-orang miskin di kabul, setelah sampai puncak bukit kami turun melihat pemandangan kota kabul dari atas, kumuh, gersang, panas, debu, banyak reruntuhan bangunan dipinggiran kota... Astaufirullah hal'adzim.. Saya sedih dan kasihan dengan masyarakat disini... Terbayang di pikiran saya Indonesia yang hijau subur... Alhamdulillah engkau telah beri nikmat, surga yang indah kepada negaraku ya Allah... Setelah beberapa kali ambil foto perjalanan dilanjut kelapangan golf.. Aneh ada lapangan ditanah keras sedikit berbatu dan pasir, lubang ada ditengah-tengah lingkaran pasir dengan jari jari 5 meter... Disamping lapangan ada danau besar yang merupakan sumber air kota dan tempat rekreasi.. Saya lihat dijaga oleh tentara rakyat bersenjata api, konon wilayah itu dikuasai oleh kelompok masyarakat tertentu yang dipimpin oleh seorang Mulloh, ada rencana sore akan kesana...
Pada saat kami makan-makan ditempat peristirahatan, biasa makan daging domba bakar dan roti MUN minum Coca cola, ... Dari jauh terlihat 5 orang tentara USA berpencar sedang menyisir lapangan.. Kata Bapak sebentar lagi akan ada yang mau main... Ternyata benar dari jauh terlihat iring-iringan mobil dengan dikawal mobil militer dengan sirine.... Mendekat ketempat peristirahatan disebelah kami, dan turun beberapa orang semua kulit putih tinggi-tinggi sambil tertawa mereka berbincang-bincang, tidak lama kemudian main... Selesai makan kami melanjutkan perjalanan menuju danau, mobil kami berjalan disamping danau sehingga terlihat keindahan pemandangan ada pohon-pohon, rumput, dan orang-orang berenang.. Ternyata disitu tempat rekreasi orang-orang Kabul... Diujung danau ada pintu gerbang didepan dijaga empat orang tentara rakyat bersenjata api... Aduh... Ngeri nih.... Eh ternyata Bapak sudah janjian mau ketemu Mullah... Mobil Kasyim didepan berhenti lalu dia turun berbincang dengan penjaga pintu gerbang, tidak lama kemudian dia naik kembali, mobil dipersilahkan jalan masuk... Kami mengikuti dari belakang , dari belakang kemudi Bapak membuka kaca kemudian menyalami para penjaga.. 'Assalamualaikum ' dan mereka menjawab dengan serentak... Sampai didalam kami parkir dan ada empat orang bersenjata mendekati kami, setelah berbincang dengan Kasyim kami dipersilahkan masuk kedalam rumah, didalam tampak sepi, kami jalan terus sampai kebelakang, setelah keluar pintu saya lihat ada halaman luas, tanaman terawat rapi, persis dipinggir danau disana ada meja kursi duduk beberapa orang dan ada satu orang berpakaian putih-putih dengan surban putih berjenggot putih panjang, kata bapak itu Mullah, disampingnya ada delapan orang mereka adalah orang-orang dekat Mullah, di meja terlihat buah-buahan, makanan minuman, ternyata mereka sudah menunggu kita ...
Mereka rata-rata tidak bisa berbicara bahasa asing, dalam dialog Kasyim sebagai penterjemah... Hehehe.. Seru, tegang, karena kami dikelilingi orang-orang bersenjata ada sekitar 10 orang... Intinya Mullah setuju dan mendukung kalau kami mau investasi dan mereka juga siap membantu keamanan.. Hehehe ternyata orang Indonesia sangat dihargai dan dihormati... Karena kata mereka Indonesia mayoritas muslim... Jadi bersaudara... Setelah berbincang makan minum kami pamit, dan kembali ke kantor dan ke hotel.... Sungguh pengalaman yg luar biasa dihari ke tiga ini.. Dan cerita akan dilanjut ke Seri-3 ....

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design