Rabu, 23 September 2009

Teringat Parmin saat di Kamboja..(Lanjutan)


Ditengah perjalanan kami lihat ada restoran bertulisan ' Bali Cafe'... Kami coba masuk...tiba-tiba ada dua gadis berpakaian bali menyapa.. 'selamat malam Pak...', lalu kami ajak berbincang bahasa Indonesia, ternyata terbengong2... Tidak lama kemudian keluar lelaki berperawakan sedang, wajah Jawa... Sambil tersenyum memperkenalkan diri dia ..yang mengelola restoran... Namanya 'Parmin'... Tidak terlalu lama kami sudah akrab, sambil pesan makanan kami banyak bertanya tentang Kamboja dan tentang Parmin sendiri... Setelah menu kami pesan, Parmin masuk menyiapkan makanan, kami lihat-lihat sekitar, banyak juga tamu direstoran itu, ada dari Jepang ada dari Eropa, China, dan disudut ada orang Indonesia kelihatannya... Kami coba mendekat, ternyata benar, mereka komunitas Indonesia di Kamboja, ada dari Kedutaan, dan pekerja-pekerja disana, kami bergabung memperkenalkan diri.... Senang ketemu mereka disana sebentar sudah akrab....
Cerita yang paling berkesan saat perbincangan, ya... Tentang Parmin.
Ternyata Parmin datang ke Kamboja sebagai Penyambung Kabel (Jointing) proyek Telokomunikasi dari kontraktor Indonesia di awal 90-an.. Melihat peluang bisnis disana tidak ada restoran Indonesia, dia mencoba buka Cafe Bali, .. Ternyata cukup menjanjikan karena nama Bali ... sudah dikenal, maka orang-orang asing banyak yang datang... Boss kontraktor yang memodali, Parmin yang mengelola termasuk sebagai juru masak....
Ditengah malam setelah restoran tutup Parmin masih sempat menjadi Penyanyi di Bar... Dengan lagu-lagu Indonesianya....
Setelah puas bertemu orang-orang disana, tengah malam kami kembali ke Hotel... Pagi jam 06.00 bangun dan jalan lagi.... Pagi itu suasana ditepi sungai sangat ramai dan banyak orang jalan pagi, ada juga rombongan para biksu berbakaian oranye , kepala gundul berbaris berjalan.... Jadi indah pemandangan disana... Tidak lama berjalan, kami mendengar sayup-sayup irama poco-poco... ada senam pagi nih.... Eh ternyata benar ditengah perjalanan ada lapangan luas kemudian ratusan orang sedang mengikuti instruksi seseorang diatas panggung... Setelah agak dekat kami kaget, ternyata instrukturnya ya... parmin....
Hebat sekali kau Parmin beberapa tahun di negeri orang sudah bisa menguasai medan disana, dengan iklas bahagia berjuang di negeri orang, sebagai instruktur senam di Ibukota Pnom Phen, pastinya sangat terkenal disana... Lagu-lagunya Indonesia lagi... Musik dangdut, poco-poco.. Memang cocok dan disukai orang sana....
Itulah sosok Parmin yang saya ... kagumi, mampu menghibur banyak orang dengan inisiatif dan keberaniannya untuk mencoba dan melakukannya dengan iklas dan sungguh-sungguh.... Ternyata bisa.... Ternyata berhasil.... Dia punya semboyan, dimana bumi dipijak, disitu kita harus berjuang .....
Salut buat Parmin, perjuanganmu menginspirasi saya dan banyak orang ...... Sukses..!,,,

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design