Kamis, 10 September 2009

Desa terakhir dipendakian Gunung Semeru...


Sunday, August 30, 2009 at 12:04am
Sewaktu kecil tiap hari ku pandangi Gunung Semeru yang tiap hari mengepulkan asap putih seperti sendawan... Malam hari terlihat lelehan lahar warna merah turun ke lereng sebelah selatan... Menakutkan sekali, terbayang bagaimana kalau semeru meletus, gunung tertinggi di pulau Jawa, pasti akan banyak korban..
Pada tanggal 20 Mei 09, akan ada peluncuran USO, RI-1 minta bisa menyapa menggunakan video Conference dari Jakarta ke empat titik, 3 desa diperbatasan, 1 desa terpencil. Dalam waktu 3 minggu kami menyiapkan titik2 itu, desa di Nunukan perbatasan dengan Malaysia, desa Breuh perbatasan dengan Papua Nugini, Desa Adaut perbatasan dengan Australia, dan desa Ranupani mewakili desa terpencil. Dalam waktu 3 minggu team instalasi satelite dikirim untuk memasang dan menyiapkan semuanya.
Keempat lokasi tersebut dengan waktu yang singkat akan dibuka isolasi telekomunikasi dengan menggunakan solusi Visat dan IP Pico BTS yang sudah teruji... Pada hari H saya bersama rombongan Dirjend berangkat ke Ranupani...di daerah Kabupaten Lumajang Jawa Timur. Kota Lumajang adalah tempat kelahiran saya... Tidak terbayangkan sebelumnya saya telah membantu membangun Fastel didesa daerah kabupaten tempat kelahiran saya... Alhamdulillah... Namun saya sendiri selama ini belum pernah berkunjung ke Ranupani...hihihih..
Ternyata perjalanannya cukup mengasyikkan, melalui hutan lindung, bukit yang menanjak terjal, jurang yang menganga, tetapi jalan cukup bagus, semua jalan beraspal walau sempit, sehingga dengan mobil Inova kami juga bisa naik sampai ke desa Ranupani..
Sebelum naik kami mampir dulu kekota Lumajang, karena kami tahu di sana nanti udara sangat dingin, sedangkan teman seperjalanan Direktur Satelite tidak membawa jacket dan kaos tebal, kami harus beli dulu di kota, maka ku telepon sahabat saya pegawai Rumah sakit untuk mengantar belanja, setelah ketemu kami diantar kebeberapa toko akhirnya dapat juga, harganya sangat murah untuk ukuran orang Jakarta, harga sweeter 100 ribu, jacket 125 ribu, tanpa ditawar langsung kami bayar, kemudian belanja lain-lain, kaos kaki tebal, makanan kecil, kopi, jahe untuk kebutuhan diatas.. kemudian check in diHotel dengan tarif 200 ribu semalam, setelah mandi dan istirahat sejenak kami lanjutkan perjalanan ke RanuPani..
Sesampai didesa yang dituju memang benar dingin sekali, konon pada bulan desember suhunya sampai dibawah nol derajad celsius... Malam itu kami check persiapan teknis untuk acara tersebut, semua berjalan lancar, kemudian kami duduk-duduk didepan tungku dirumah kepala desa bersama Pak Dirjend, disana kakek umur 80 an namanya Pak Tasrip, sempat Pak Dijend tanya sama beliau ' Pak seandainya sudah ada telepon disini yang pertama kali Bapak Telpon siapa?... Dengan polos Pak Tasrip menjawab ' saya akan telpon Dirjend Postel'... Hahahaha semua pada tertawa, dan ada yang nyelonong tanya 'memangnya Bapak tahu siapa Dirjend Postel?..' , dengan polos pula Pak Tasrip menjawab 'Tidak Tau'... 'lho yang didepan Bapak ini Dirjend Postel'.. Dengan tersipu Pak Tasrip langsung berjabat tangan dengan Pak Dirjend dan mengucapkan terima kasih atas Program USO nya.... Indah sekali, terharu, ternyata program ini sangat ditunggu-tunggu masyarakat, Pak Tasrip mewakili masyarakat Ranupani yang menunggu bertahun-tahun untuk bisa komunikasi dengan dunia luar, mereka butuh untuk menyapa sanak saudara, dan untuk keperluan bisnis...
Ternyata semalaman saya tidak bisa jauh dari tungku, jauh sedikit badan sudah menggigil karena dinginnya sampai menusuk kedalam tulang, apalagi malam itu ada rombongan wartawan datang jam 2 malam, kemudian datang lagi jam 4 pagi, ada ber puluh-puluh wartawan semua duduk didepan tungku dengan suguhan kopi panas dan Indo mie rebus... Sambil ngobrol minum kopi tidak terasa matahari mulai terbit, jam 5.30 mereka pada keluar jalan-jalan sambil menikmati pemandangan pagi yang indah, ada yang naik sampai ke lautan pasir, sambil berfoto ria...
Hari semakin siang panggung dan lain-lin sudah dipersiapkan dengan matang, kemudian datang rombongan Dirut Telkomsel, kemudian Rombongan Bupati Lumajang dan pejabat lainnya,,, maka acara dapat dimulai, setelah pidato sambutan, lalu test call berhasil dengan baik, Pak Dirjend call ke Pak Sekjend, Pak Tasrip mewakili masyarakat call ke anaknya di Lumajang... Tepuk tangan meriah dari seluruh undangan dan wartawan, Ranupani sudah resmi terbuka dari isolasi Telekomunikasi dan Informasi, karena Internet juga bisa dilakukan disana.... Acara berikutnya adalah Video Conference dengan Bapak Presiden sekaligus dengan 3 desa diperbatasan.... Senang sekali, bahagia...sudah bisa melayani daerah-daerah yang selama ini sulit dibangun, sangat sulit karena geografis diatas gunung, diperbatasan, siapa yang mau... Tetapi solusi yang kami rancang dari inovasi rekayasa jaringan yang cocok dengan kondisi geografis Indonesia, ternyata berhasil kwalitas sangat baik.... Alhamdulillah semua berkat petunjukNya..
selesai acara kami kembali ke Jakarta, tetapi saya sempatkan semalam untuk reuni dengan teman2 SMA, lalu mendatangi keluarga dan para tetangga sewaktu saya kecil... Akhirnya saya kembali ke Jakarta dengan rasa puas dan sangat bahagia........

0 komentar:

Posting Komentar

 
Free Host | new york lasik surgery | cpa website design