Sepi Ing Pamrih, Rame Ing Gawe
Memperhatikan kehidupan yang kau saksikan
Dari kehidupan di Senayan hingga di jalanan
Semu merasa benar atas segala yang dilakukan
Tak ada yang mau merasa salah atau disalahkan
Itulah kehidupan yang sedang berjalan
Yang dilakukan karena pamrih napsunya
Kebutuhan nafsu lebih menjadi tujuan
Norma etika sudah mulai ditinggalkan
Apakah ini yang dinamakan jaman edan
Diam dartikan tak punya kepentingan
Yang sibuk karena takut nggak kebagian
Yang tak mengertipun jadi ikut ikutan
Kurangnya mengerti,artinya belum nalar
Perbuatannya dikendalikan napsu belaka
Napsu benere dhewe, menange dhewe dan karepe dhewe
Seperti anak kecil yang masih TKP
Banyak mengerti makin nalar dan semakin bijak
Orang bijak , melakukan sesuatu tanpa pamrih
Tahu kapan dan apa yang tepat dilakukan
Yang dilakukan meciptakan keselarasan bukan kerusakan
Bagai Matahari, Bintang dan Bulan
Menjalankan sesuai fitrahnya
Dikala siang memberi kehidupan
Dikala malam memberi ketenangan dan keindahan
Jika kau jadi pemimpin, jadilah pemimpin yang bijak
Bekerja tanpa pamrih
Memberi teladan kala bertindak
Menerangi dikala gelap ,menghibur dikala duka
Rame ing gawe, sepi ing pamrih
Memayu hayuning bawono
Bekerja tanpa pamrih sesuai fitrahnya
Membuat kemaslaktan lingkungannya
By:ROCH,0803-2010
Minggu, 07 Maret 2010
Sepi Ing Pamreh, Rame Ing Gawe
19.02
Alumni Pendidikan Pengatur Muda 1976-1978
0 komentar:
Posting Komentar