MEDAN|OB – Bersamaan dengan momentum masa kerja di Departemen Komunikasi dan Informasi, Menkominfo Tifatul Sembiring mencoba langsung layanan Telekomunikasi desa terpecil yang dikenal lewat program Universal Service Obligation (USO) di Sumatera Barat.
Layanan USO ini merupakan kebanggaan telekomunikasi Indonesia karena merupakan seratus persen karya anak bangsa sekaligus memerdekakan daerah terpencil dari isolasi akses telekomunikasi.
Dalam kesempatan tersebut Tifatul melakukan test call Desa Berdering di Kecamatan Alur Birugo Tigo Boleh, Bukit Tinggi, Sumatera Barat. Wilayah ini merupakan bagian dari 1.800 desa di Sumatera Barat yang telah sukses terlayani akses telekomunikasi dan informatika.
Telkomsel resmi mendapat amanah dari pemerintah untuk program USO pada awal tahun 2009 lalu setelah menjadi pemenang lelang USO baik dari aspek teknis dan biaya, di mana telah diumumkan oleh panitia dari kementrian Kominfo melalui surat No 60 dan 69/PL-USO/PAKET/BTIP-BLU/KOMINFO/1/2009.
Wilayah paket USO Telkomsel meliputi 24.051 perdesaan yang tersebar di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan. Keberhasilan Telkomsel dalam membangun jaringan telekomunikasi di 24.051 desa tersebut membuat Telkomsel kembali dipercaya untuk menggelar jaringan di 1.400 desa tambahan, sehingga secara keseluruhan Telkomsel dipercaya untuk menyelesaikan penggelaran layanan akses telekomunikasi dan informatika hingga lebih dari 25.000 desa.
Tifatul mengatakan, Desa Dering dan Pusat Layanan Internet Kecamatan merupakan wujud nyata pemerintah dalam pemerataan akses informasi di seluruh wilayah Indonesia. Kebutuhan dalam mengikuti perkembangan kemajuan di bidang teknologi informasi sangatlah penting mengingat luasnya demografis wilayah Republik Indonesia dan juga beragamnya tingkat sosial masyarakat.
Sementara, VP Special Area Development Telkomsel Bambang Utomo mengatakan, penggelaran program USO di Sumatera Barat merupakan salah satu upaya Telkomsel untuk melayani lebih dari 25.000 desa di wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.
“Program USO mempertegas komitmen Telkomsel dalam melayani dan memajukan seluruh wilayah Indonesia yang selama ini belum mendapatkan akses layanan telekomunikasi,” katanya, hari ini, dalam siaran persnya yang diterima, di Medan.
Di desa USO, Telkomsel menghadirkan Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Pedesaan (Pusyantip) dan Portal Lumbung Desa. Seluruh nomor Fixed Wireless Telephone (FWT) di lebih dari 25.000 desa USO dapat berbagi informasi via SMS, seperti: kebutuhan pupuk, bibit, hasil panen, hasil laut dan lain-lain yang akan diteruskan ke Portal Lumbung Desa dan situs internet.
Aliran informasi dan komunikasi semakin optimal dengan dibentuknya Desa Pinter (Desa Punya Internet) yang dilengkapi fasilitas komputer dan akses internet. Melalui program ini, masyarakat dapat mencari informasi apapun yang bermanfaat untuk menghilangkan kesenjangan informasi dan pendidikan. Saat ini terdapat 3 Desa Pinter di setiap propinsi.
Sebagai solusi komunikasi bagi daerah-daerah terpencil di negara kepulauan seperti Indonesia, Telkomsel telah menciptakan inovasi BTS Pico via VSAT-IP berbasis teknologi selular berkonsep “Remote Solution System” pertama di dunia.
Telkomsel juga telah mengimplementasikan inovasi sumber listrik alternatif ramah lingkungan dengan memanfaatkan tenaga matahari (solar cell), tenaga air (micro hydro), dan tenaga angin (win turbin) untuk mensolusi masalah ketersediaan listrik yang melanda sebagian wilayah Indonesia.
”Di samping program USO, kami juga mengembangkan program Telkomsel Merah Putih yang merupakan wujud nyata peningkatan layanan hingga pelosok dan perbatasan negara. Kami berharap tak ada lagi wilayah Indonesia yang terisolir dan Negara Kesatuan Republik Indonesia benar-benar terajut indah dengan adanya jaringan komunikasi,” tambah Bambang. [hmt]