Bila Bumi telah beguncang
Sejak Ramadhan hingga di bulan sawal
Bumi ini telah diguncangkan
Kebakaran terjadi dimana mana
Harta bendada hancur berantakan
Tak sedikit jiwa ikut melayang
Semua bingung dalam ketakutan
Bila peringatan Allah telah ditunjukan
Tiada yang sanggup menghalanginya
Jika masih ada iman bersemayam didalam dada
Jiwamu bergetar dan berdoa dalam kepasrahan
Jika kau telah dibutakan dalam keridhohannya
Yang terjadi kau anggap sedau gurau belaka
Tak sedikitpun rasa takut/iba di mimik wajahnya
Berdendang ria dengan kesombongannya
Kau sibukan berebut harta dan kedudukan
Cari kesempatan cari popularitas
Amal perbuatannya tergantung imbalannya
Tak peduli sanak saudara, semua disamakannya
Kehancuran sudah ditayangkan berbagai media
Jeritan tangis sebagai iringan pemberitaannya
Mata melotot rame rame menyaksikan
Tapi tangan masih enggan memberikan sumbangan
Sudah tiga hari nagari Minang diluluh lantahkan
Belum terlihat batuan kemusiaan didapatkan
Banyak korban kesulitan bahan makanan
Banyak kemacetan ditempat tempat pariwisata
Sungguh sudah hilang rasa sepederitaannya
Pupus sudah rasa kebersamaanya
Sumua hidup dalam kepentingan kepentingannya
Cuek bebek jiwa kebangsaannya
Dulu negri ini subur makmur
Gemah ripah loh jinawi
Toto tentrem lan raharjo
Gotong royong kang jiwani mring sawiji
Entah apa yang menyebabkan negri ini jadi begini
Marilah para sepuh para muda pada introspeksi diri
Nyuwun kawruh nyuwun keslametan nyang marbeng dumadi
Mrih lir ing sambekolo, rahayu hayuning bawono
Bumi gonjang ganjing langit gelap gelap
Sang soyo ndalu kang lintang kumedap
Ono cahyo kang mijil ning selaning wengi
Menjadikan Negri ini menemui goro goro
By : Roch,Minggu 4 Oktober 2009
Minggu, 04 Oktober 2009
Bila Bumi Telah Bergoncang
23.53
Alumni Pendidikan Pengatur Muda 1976-1978
0 komentar:
Posting Komentar